PURBALINGGA – Kurikulum Merdeka sebelumnya akrab disebut kurikulum prototipe, yang dimanfaatkan sebagai kurikulum nasional pada 2024 mendatang, kurikulum baru tersebut memiliki karakteristik utama yakni berupa pembelajaran berbasis proyek.
Konsep dalam kurikulum merdeka ini untuk mendukung pengembangan karakter peserta didik yang sepadan dengan Profil Pelajar Pancasila, sesuai ungkapan Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A, saat peluncuran “Merdeka Belajar” episode ke-15 melalui kanal YouTube Kemendikbudristek RI, Jumat (11/2/2022) lalu.
Berkenaan dengan program nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek RI), tentang kurikulum merdeka tersebut, SMK Negeri 1 Kaligondang Kabupaten Purbalingga, menyambut baik dengan menggelar In House Traning (IHT) Kurikulum Merdeka dengan tajuk “Merdeka Belajar – Merdeka Mengajar”.
Kegiatan IHT itu berlangsung pada Senin, 21 Maret 2022 hingga Kamis, 31 Maret 2022 di Gedung Technopark SMK Negeri 1 Kaligondang. IHT Kurikulum Merdeka tersebut dibuka secara resmi oleh Pengawas SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Provinsi Jawa Tengah Drs. Suwanto, M.Pd.
Baca juga:
Rudi Tingkatkan Mutu Pendidikan Batam
|
Suwanto dalam arahannya mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi langkah familiar yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan juga tim pengembang kurikulum sekolah tersebut. Menurutnya, SMK Negeri 1 Kaligondang adalah sekolah pertama yang melaksanakan IHT Kurikulum Merdeka di Cabdin Wilayah IX.
“Guru dan karyawan harus sama-sama memahami, karena keberhasilan sebuah sekolah ditentukan oleh kerjasama antara guru dan karyawan, ” terangnya, Senin (21/3/2022).
Lanjutnya, ada beberapa hal kenapa pemerintah melaksanakan kurikulum merdeka antara lain, ketercapaian kompetensi peserta didik, kondisi khusus dan ketertinggalan pembelajaran (learning los).
Ada tiga opsi penerapan kurikulum yakni, kurikulum 2013, kurikulum darurat (yaitu kurikulum 2013 yang disederhankan oleh Kemdikbudristek) dan kurikulum merdeka.
“Kurikulum merdeka memiliki kelebihan yakni pembelajaran intrakurikuler yang beragam, guru memiliki keleluasaan, projek untuk menguatkan pencapaian profil Pelajar Pancasila dan projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu sehingga tidak terikat pada konten tertentu, ” jelasnya.
Suwanto mempersilahkan SMK Negeri 1 Kaligondang untuk mendaftar kurikulum merdeka sebelum tanggal 31 Maret 2022.
“Semua akan dibimbing dan diarahkan, diharapkan untuk segera mendaftar, ” pintanya.
Sementara itu Kepala SMK tersebut, Trisna Widada, S.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa, adanya kegiatan IHT kurikulum merdeka karena SMK Negeri 1 Kaligondang direkomendasikan untuk menggunakan kurikulum merdeka mulai kelas X tahun ajaran 2022/2023.
“Mohon kegiatan IHT ini untuk diikuti dengan baik dengan seksama, ikuti langkah-langkah dan tahapan yang harus dilakukan pada IHT kurikulum merdeka ini, ” ungkapnya.
Di tempat yang sama Maful Hidayat, S.Pd.I, M.Pd selaku SDM sekolah tersebut mengatakan, kegiatan IHT akan dilaksanakan enam kali setiap hari Senin, Selasa, Kamis sejak 21 – 31 Maret 2022.
“Kegiatan akan dibagi menjadi dua gelombang yakni Gelombang satu pelatihan mandiri di Platform Kemendikbudristek RI dan Gelombang dua dilanjutkan dengan melakukan aksi nyata dari bebagai modul ajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hingga asesmen yang tersedia dalam platform, ” ungkapnya.
Sehingga dari paltform ini guru dapat melihat referensi dan mengambil inspirasi dari guru-guru lain.
Sementara Muginah, S.Pd selaku Kurikulum sekolah tersebut membagi peserta IHT menjadi tiga kelompok yang akan difasilitasi oleh tiga koordinator dalam kelasnya. Masing-masing kelas terdiri dari 32 peserta.
“Per esok hari (Red, Selasa 22 Maret 2022) peserta terbagi dalam tiga kelompok A, B, C dengan pembagian ruang sesuai jadwal yang ditentukan dengan pendamping koordinator kelas, ” pungkasnya. (RP)