495 KPM di Bobotsari Terima BLT DD Tahap 1 Tahun 2022

PURBALINGGA – Sejumlah 495 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahap 1 tahun 2022 untuk bulan Januari, Februari, Maret di Aula Balai Desa masing-masing pada Jumat, (11/3/2022) pagi.

Menurut Kepala Desa Bobotsari, Hantar Nur Haryanto mengatakan pencairan BLT-DD tersebut merupakan program lanjutan dari pemerintah kepada masyarakat terdampak Covid-19.

Baca juga: H R Paku Ganefo Dondang, Harapkan Kapolri Proses Edy Mulyadi

“Bantuan berupa uang tunai, agar digunakan untuk kebutuhan sehari-hari selama pandemi Covid-19 belum usai, ” ujarnya.

Hantar Nur juga menjelaskan, melalui Keputusan Menteri Nomor 50 Tahun 2020, BLT-DD dicairkan dengan nominal Rp 300 ribu setiap bulannya, sehingga total penerimaan Rp 900 ribu per KPM.

Baca juga: Kasus Edy Mulyadi, Apresiasi Polri KUDBB Berikan Karangan Bunga Ke Polda Kalteng

“Bantuan yang diberikan masuk tahap 1 tahun 2022 dan akan dicairkan langsung kepada KPM, terhitung selama tiga bulan, yakni bulan Januari sampai dengan Maret, ” jelasnya.

Sementara itu, Babinsa Koramil 08/Bobotsari Kodim 0702/Purbalingga, Serka Yuli Saeful, yang turut dalam pengamanan dan pendampingan kegiatan tersebut saat dikonfirmasi menuturkan, penyaluran BLT-DD kepada 495 KPM ini terbagi dalam 4 desa yang tersebar di Kecamatan Bobotsari. Dengan perincian Desa Bobotsari sebanyak 120 KPM, Desa Tlagayasa sebanyak 138 KPM, Desa Karangduren sebanyak 153 KPM dan Desa Gandasuli sebanyak 84 KPM. “Dari total 495 KPM itu tersebar di empat desa di wilayah Kecamatan Bobotsari, ” terangnya. 

Baca juga: Bhabinkamtibmas Polsek Rembang Bersama Warga Kerja Bakti Perbaiki Talud Longsor

Ia juga menambahkan penyaluran bantuan dibuat jadwal pembagian agar menghindari kerumunan.

“Tahap penyaluran bantuan tetap menerapkan protokol kesehatan, dengan mekanisme antrean yang dijadwal per sesi agar tidak berkerumun, ” pungkasnya. (RP)

Baca juga: Upaya TNI-Polri Jalin Komunikasi Warga Pro dan Kontra di Wadas: Gelar Psikoedukasi, Bansos Hingga Silaturahmi Kyai